TITRASI ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Pengertian
Titrasi asam lemah dan basa kuat merupakan suatu metode untuk menentukan kadar dari suatu asam lemah yang direaksikan dengan basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya atau menentukan kadar dari suatu basa kuat yang direaksikan dengan asam lemah yang telah diketahui konsentrasinya. Namun dalam praktiknya, jarang sekali menggunakan asam lemah sebagai titran dan basa kuat sebagai analit.
Kurva Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat
Yuk simak dulu video mengenai titrasi asam lemah dan basa kuat
Dari video tersebut, kita bisa mengetahui bahwa titik ekivalen dari 25 mL CH3COOH 1 M dan NaOH 1 M berada pada pH 9,18 dengan volume NaOH yang dibutuhkan sebanyak 25 mL. Hal ini dikarenakan terdapat perubahan pH secara signifikan dari pH 6,14 ke 9,18 dan dari pH 9,18 ke 12,25.
Contoh kurva titrasi asam lemah dan basa kuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini!
Gambar 1. Kurva titrasi larutan CH3COOH 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M Sumber: Sudarno dan Mitayani, 2016 |
Gambar 2. (a) NaOH dengan CH3COOH (b) CH3COOH dengan NaOH Sumber: https://mlpk.politanikoe.ac.id/ |
Kurva titrasi merupakan kurva yang menyatakan hubungan antara pH larutan dengan volum titran (Day dan Underwood, 1999). Dari kurva tersebut, dapat diketahui terjadi perubahan pH yang signifikan pada rentang pH 7-10, artinya pada rentang tersebut terjadi reaksi netralisasi, yakni adanya kesetimbangan pada jumlah mol H+ dari asam dan jumlah mol OH- dari basa.
Ingat ini yuk! 😄
- Titik ekivalen titrasi asam kuat dan basa kuat berada pada rentang pH 8-9.
- Indikator yang tepat untuk digunakan pada titrasi asam lemah dan basa kuat adalah fenolftalein.
- Daerah perubahan pH drastis pada 7-10.
Referensi:
Sudarmo, U dan Mitayani, N. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Day dan Underwood, (1999). Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Komentar
Posting Komentar